Melaksanakan ibadah haji menjadi salah satu impian terbesar setiap muslim. Bahkan sampai harus menunggu waktu yang lama agar dalam kesempatan untuk melaksanakan ibadah tersebut. Ada memang yang bisa melaksanakan haji tahun ini juga, namun bianya terbilang lumayan mhala. Kami tidak akan membahas mengenai pelaksanaan ibadah ini. Namun lebih kepada 2 tanda haji mabrur yang dapat dilihat setelah melaksanakan rukun Islam kelima ini.
Zuhud Terhadap Dunia
Para ulama kita menyebutkan tanda-tanda haji yang mabrur, diantaranya Imam Hasan Al Bashri rahimahullah berkata. (Haji yang mabrur adalah agar ia pulang dari ibadah haji menjadi orang yang zuhud dalam kehidupan dunia dan cinta akhirat). Allah berfirman yang artinya: “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu. Tetapi janganlah kamu lupa bagianmu di dunia”. (Surat Al-Qashash: 77) Orang yang zuhud bukan berarti orang yang hanya beribadah di masjid. Dan tidak mau bekerja mencari harta untuk nafkah anak dan isteri. Tapi orang yang zuhud orang yang tidak diperbudak oleh hartanya, dunia boleh berada di tangannya tidak di hatinya. Aktifitasnya dalam kehidupan dunia tidak melalaikannya dari ingat kepada Allah, melaksanakan shalat yang lima waktu tepat pada waktunya. Tidak memutuskan silaturahmi, tetap rajin menuntut ilmu islam lalu mengamalkan dan menda’wahkannya. Tidak melupakan tanggung jawab mendidik isteri dan anak-anak.
Orang yang zuhud adalah orang yang penghasilannya dari yang halal. Bukan dari hasil renten, riba, suap, korupsi, mencuri, judi, pungli, memeras, menipu, memakan hak orang lain.
Lebih Baik Dari Sebelumnya
- Dalam Segala Hal Ada lagi yang mengatakan diantara tanda haji yang mabrur adalah setelah pulang dari menunaikan ibadah haji, ia menjadi lebih baik dari sebelumnya .
Dalam Hal Tauhid Menjadi lebih baik dalam hal tauhid. Jika ada diantara jamaah haji yang sebelum hajinya masih suka pergi ke dukun. Untuk minta kekayaan, anak, jodoh, cepat naik pangkat dan lain-lain. Maka setelah kita haji hendaklah kita tinggalkan hal tersebut dan bertaubat kepada Allah karena Rasulullah bersabda yang artinya, “Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun lalu membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir dengan apa yang telah diturunkan kepada Muhammad”. (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al-Irwa` no. 2006) Barangsiapa yang sebelum ia haji, suka menyembelih sapi atau lainnya. Untuk dijadikan sebagai tumbal atau sesajen maka sekarang harus meninggalkannya. Dan menyembelih kurban hanya untuk Allah.